ESAI
A. Pengertian Esai
Esai sering juga
disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas, esai juga
dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, esai didefinisikan sebagai
sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu
topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat
terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis
esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan
dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik atau persoalan yang
dibahasnya.
B. Ciri-ciri Esai
·
Berbentuk
prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa
dan ungkapan figuratif.
·
Singkat,
maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
·
Memiliki gaya
pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas,
yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
·
Selalu tidak
utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan
subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk
disampaikan kepada para pembaca.
·
Memenuhi
keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus
memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari
pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi
dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak
membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
·
Mempunyai
nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya
sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai
adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya,
sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
C. Bagian-bagian Esai
§ Pertama, pendahuluan yang berisi
latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar
tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.
§ Kedua, tubuh esai yang menyajikan
seluruh informasi tentang subyek.
§ Ketiga, adalah bagian akhir yang
memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari
tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai
oleh si penulis.
D. Langkah-langkah
Pembuatan Esai
1. Menentukan tema atau topic
2. Membuat outline atau garis besar
ide-ide yang akan kita bahas
3. Menuliskan pendapat kita sebagai
penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas
4. Menulis tubuh esai; memulai
dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa
subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari
gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema
yang telah kita buat sebelumnya.
5. Membuat paragraf pertama yang
sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus
merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
6. Menuliskan kesimpulan. Ini
penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan
pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai
adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang
seharusnya (memang) bersikap netral.
7. Jangan lupa untuk memberikan
sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat
dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga
membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
Sumber:
http://www.menulisesai.com/2012/09/apa-itu-artikel.html
http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciri-cirinya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Esai
Esai
Nama saya Mikael
Alfino, kelahiran Jakarta 18 Februari 1993. Saya memiliki 2 orang saudara,
yaitu 1 kakak perempuan dan 1 adik laki-laki. Saya bertempat tinggal di
Jatiasih, Bekasi. Saat ini saya sedang menjalani perkuliahan di Universitas
Gunadarma jurusan Sistem Informasi.
Saya terlahir di
keluarga yang sederhana, namun mencukupi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ayah
saya seorang pegawai di salah satu instansi pemeritahan, dan ibu saya seorang
guru di salah satu SD swasta di Bekasi. Kakak saya adalah sarjana dari
Universitas Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) pada jurusan administrasi perkantoran
tahun 2013. Adik saya seorang siswa di SMAN 6 Bekasi. Saya menjalani pendidikan
Sekolah Dasar di SDN Jatirasa 3, lalu kemudian melanjutkan SMP di SMPN 9
Bekasi, setelah itu saya melanjutkan ke SMKN 1 Bekasi, namun saya hanya 1 tahun
bersekolah di SMKN1 Bekasi, selanjutnya saya melanjutkan SMA di SMAN 6 Bekasi
hingga lulus tahun 2010. Secara akademis, saya bukan lah seorang yang pintar
dan berprestasi, saya cenderung melawan terhadap peraturan yang ada, tetapi
orang tua dan teman-teman dekat saya menilai saya bukan orang yang bodoh. Saya
memiliki beberapa hobi yang sampai saat ini masih terus saya jalani,
diantaranya adalah musik, saya memiliki hobi music sejak saat saya bersekolah
di SMP, saya mulai belahar bermain gitar bersama teman-teman, setelah mahir
bermain gitar, saya mencoba mempelajari alat musik lain yaitu Bass. Saya
bersama teman-teman membentuk sebuah grup band beraliran pop-jazz dimana saya
menjadi pemain bass, band tersebut berjalan selama 3 tahun dengan beberapa kali
berganti personil hingga akhirnya bubar karena kesibukan masing-masing anggota.
Selain hobi bermusik, saya juga hobi mengutak-atik komputer, sebenarnya bukan
hanya komputer yang saya sering utak-atik, juga benda-benda lain seperti mainan
dan sebagainya. Saya mempelajari perangkat keras komputer sejak saya SMK.
Selain musik dan komputer, saya juga menyukai bidang desain, saya tidak terlalu
mahir dalam bidang desain, hanya beberapa software desain yang saya kuasai
seperti software milik Adobe yaitu Photoshop, Illustrator atau CorelDraw.
Meskipun saya seorang mahasiswa system informasi, saya tidak menyukai
pemrograman, itulah mengapa nilai akademis saya tidak bagus. Saya juga sangat
suka mengoleksi minatur mobil dari berbagai skala dan merek, yang paling saya
suka koleksi adalah miniature mobil dari produsen hotwheels. Sudah
banyak sekali mobil hotwheels yang saya koleksi hingga sekarang, hobi saya yang
satu ini sudah saya jalani ketika saya lulus SMA, mengoleksi miniature mobil
seperti menimbun investasi, karena miniature yang langka atau diproduksi secara
terbatas akan naik harga jual nya di kemudian hari, saya pun sudah cukup
mendapat keuntungan dari mengoleksi miniature mobil ini, saya bergabung dengan
komunitas pecinta miniature untuk berbagi pengalaman atau kadang bertukar
koleksi untuk saling melengkapi koleksi.